Menteri Luhut Akui Maskapai Penerbangan RI Baru ini Alami Kerugian -->

Advertisement

Menteri Luhut Akui Maskapai Penerbangan RI Baru ini Alami Kerugian

Jumat, 14 Juni 2019

Luhut. ©2017 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Aktualpos.com - PT Lion Mentari Airlines melakukan permohonan penundaan pembayaran jasa kebandaraan di kuartal I kepada PT Angkasa Pura I (Persero). Penundaan ini dilakukan untuk masa waktu Januari hingga Maret tahun ini. Diduga kesulitan keuangan menjadi penyebab.

Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengakui bahwa saat ini maskapai penerbangan, termasuk Lion Air memang mengalami kendala keuangan, terkait biaya operasional yang tinggi.

"Ya sama saja. Lion itu, pesawatnya terlalu banyak, sekarang dikurangi operation itu kan jadi cost juga," kata dia, saat ditemui, di kantornya, Jakarta, Selasa (11/6).

Dia menjelaskan, bahwa masalah keuangan tidak hanya mendera Lion Air, melainkan juga seluruh penyedia layanan burung besi di seluruh dunia. Tipisnya margin serta inefisiensi menjadi faktor pendorong.

"Ini airline dunia itu kan marginnya tipis. Semua ya bukan hanya kita. Jadi kalau tidak efisien itu kan kacau. Pemerintah sendiri, misalnya Avtur MOB-nya plus 21 kita mau kurangi ke bawah, kemudian PPn, kemudian airport tax itu, kemudian nanti LCC, low cost terminal itu. Semua nanti diperbaiki. Saya kira berapa minggu ke depan sudah harus jadi," ujarnya.

Bukan hanya maskapai berlogo singa saja yang mengalami hal demikian. Maskapai pelat merah Garuda Indonesia pun menderita masalah serupa. Ditambah lagi harga tiket pesawat maskapai domestik yang memang tergolong rendah jika dibandingkan dengan maskapai lain di dunia.

"Nah kan harga tiket kita salah satu lima besar harga termurah dari 80 perusahaan sedunia. Itu kan tidak sehat. Pemerintah sudah mewarisi Garuda ini memang tidak efisien. Sekarang karena begitu banyak pesawat dunia yang bangkrut harga sewa semua turun," ungkap Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini.

"Itu sekarang kita evaluasi. Misalnya orang dulu sewa 380 (Airbus A380) itu USD 1,6 juta, sekarang bisa USD 400 ribu. Haji mungkin memakai pesawat 380 biar efisien. Pesawat bagus, baru lagi. Sehingga itu akan mengubah, cost Garuda akan lebih rendah dan juga lain-lain," tandasnya.